Jumat, 16 Desember 2016

Sejarah Kedatangan Orang TiongHoa Di Indonesia


Awal Kedatangan leluhur suku Tionghoa (yang berasal dari negera China) untuk bermigrasi ke Indonesia terjadi pada ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu (utamanya pada abad ke 16-19). Mereka datang ke Indonesia dengan tujuan awal untuk berdagang (dalam perniagaan).

Ramainya interaksi perdagangan di daerah pesisir tenggara China, menyebabkan banyak orang yang tinggal di daerah pesisir China ingin ikut berlayar untuk berdagang. Tujuan utama mereka saat itu adalah Asia Tenggara, karena kegiatan pelayaran sangat tergantung pada angin musim. Setiap tahunnya para pedagang akan bermukim di wilayah-wilayah yang mereka singgahi.

Orang Tionghoa sudah datang ke Indonesia sebelum orang Belanda. Sebelum kedatangan Belanda, orang Tionghoa hidup dengan damai. Mata pencaharian mereka dengan berdagang, bertani, dan menjadi tukang.

Hampir seluruh orang Tionghoa tidak membawa istrinya saat hijrah ke Indonesia. Memang pada saat itu, orang Tionghoa dilarang membawa istrinya karena seorang perempuan dilarang keluar dari Tiongkok.

Hingga akhirnya, mereka pun menikahi sejumlah perempuan Indonesia yang akhirnya membuahkan benih seorang peranakan Indonesia-Tionghoa. Perkawinan dua bangsa ini diadakan secara meriah dan mahal dengan adat istiadat dan kebiasaan bangsa Tionghoa.

Orang Tionghoa ini tetap bermukim di perantauan sampai beberapa keturunan tanpa pernah kembali ke negeri asal mereka. Mereka pun membaur dengan bahasa, makanan, pakaian, dan agama di Indonesia.

Mereka memeluk agama Islam dan menolak makan babi dan menjalankan adat istiadat penduduk asli. Kurang lebih 5.000 orang Tionghoa datang ke Batavia. Tahun 1683, jumlah orang Tionghoa berkembang pesat di Pulau Jawa.

Jumlah penduduk Tionghoa lantas melebihi 100.000 orang pada permulaan abad ke-19. Mereka hidup menyebar ke seluruh Pulau Jawa, ke daerah pedalaman dan di sepanjang pesisir utara.

Para pendatang suku bangsa Tionghoa ini biasanya menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkian), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka disebut Huaren (Hanzi Tradisional: 華人). Orang-orang Tionghoa di Indonesia umumnya berasal dari bagian Tenggara China (sekarang propinsi Fujian, Guangdong, Hainan, dan sekitarnya).

Tionghoa atau tionghwa, adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang keturunan Cina di Indonesia, yang berasal dari kata zhonghua dalam Bahasa (ZHONG WEN) Mandarin. Zhonghua dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai Tionghoa.

Berdasarkan Volkstelling (sensus) di masa Hindia Belanda, populasi Tionghoa-Indonesia mencapai 1.233.000 (2,03%) dari penduduk Indonesia di tahun 1930.Tidak ada data resmi mengenai jumlah populasi Tionghoa di Indonesia dikeluarkan pemerintah sejak Indonesia merdeka. Namun ahli antropologi Amerika, G.W. Skinner, dalam risetnya pernah memperkirakan populasi masyarakat Tionghoa di Indonesia mencapai 2.505.000 (2,5%) pada tahun 1961.

Dalam sensus penduduk pada tahun 2000, ketika untuk pertama kalinya responden sensus ditanyai mengenai asal etnis mereka, hanya 1% dari jumlah keseluruhan populasi Indonesia mengaku sebagai Tionghoa. Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlah suku Tionghoa-Indonesia saat ini ialah berada di antara kisaran 4% - 5% dari seluruh jumlah populasi Indonesia.

Selama tinggal di tanah Indonesia, orang Tionghoa dikenal rajin dan pintar mencari uang apalagi di bidang perdagangan. Tanpa adanya orang Tionghoa, Pulau Jawa bukan merupakan koloni yang menguntungkan. Hal itu disebut dalam buku berjudul 'Tionghoa dalam Pusaran Politik' terbitan TransMedia tahun 2008. Semua industri, penyulingan alkohol dan pembuatan alat rumah tangga semua karena tangan orang Tionghoa.

Orang Tionghoa yang sudah lama tinggal di Indonesia juga sangat dekat dengan raja-raja dan kraton Jawa. Banyak juga yang diberi gelar bangsawan oleh raja Jawa dan dinikahkan dengan putri kraton.

Atau sebaliknya, banyak juga putri dari orang Tionghoa yang dijadikan selir oleh raja-raja Jawa. Di antaranya Putri Cina yang dijadikan istri Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Perkawinan silang budaya, etnis, negara ini pun membuahkan keturunan.

Sebagian besar dari orang-orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa. Daerah-daerah lain di mana mereka juga menetap dalam jumlah besar selain di daerah perkotaan adalah: Sumatra Utara, Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Lombok, Kalimantan Barat(pontianak,singkawang), Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.


  • Hakka - Aceh, Sumatra Utara, Batam, Sumatra Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat(pontianak,singkawang), Banjarmasin, Sulawesi Selatan, Manado, Ambon dan Jayapura.
  • Hainan - Riau (Pekanbaru dan Batam), dan Manado.
  • Hokkien - Sumatra Utara, Pekanbaru, Padang, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa, Bali (terutama di Denpasar dan Singaraja), Banjarmasin, Kutai, Sumbawa, Manggarai, Kupang, Makassar, Kendari, Sulawesi Tengah, Manado, dan Ambon.
  • Kantonis - Jakarta, Makassar dan Manado.
  • Hokchia - Jawa (terutama di Bandung, Cirebon, Banjarmasin dan Surabaya).
  • Tiochiu - Sumatra Utara, Riau, Riau Kepulauan, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat (khususnya di Pontianak dan Ketapang).

Di Tangerang Banten, masyarakat Tionghoa telah menyatu dengan penduduk setempat dan mengalami pembauran lewat perkawinan, sehingga warna kulit mereka terkadang lebih gelap dari Tionghoa yang lain. Istilah buat mereka disebut Cina Benteng. Keseniannya yang masih ada disebut Cokek, sebuah tarian lawan jenis secara bersama dengan iringan paduan musik campuran Cina, Jawa, Sunda dan Melayu.

Demikianlah ulasan saya mengenai sejarah kedatangan orang tionghoa di Indonesia, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda, Terima kasih..

5 komentar:

  1. AJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
    ayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
    AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)

    BalasHapus
  2. mohon kedepannya untuk menggunakan kode unik pada pengiriman dana antar bank ya bosku ^^
    jika kedepannya bosku tidak menggunakan kode unik pada dana nya maka mohon maaf kami tidak bisa proseskan dana bosku ya bosku ^^
    atau dana bosku kami anggap sebagai donatur ya bosku ^^
    mohon kerja samanya ya bosku ^^
    terima kasih ^-^

    BalasHapus
  3. DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
    dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :) :* :*

    www.dewapk.com

    BalasHapus
  4. ayo bergabung diajoqq , silakan coba keberuntungan anda disini dan menangkan ratusan juta rupiah,hadiah menantikan
    anda silakan bergabung invite pin bb#58cd292c

    BalasHapus
  5. F4ns Bett1ng
    B0l4, C4sin0, s4bun9 4yam, T0gel dll.. dp50 wd50

    BalasHapus