Kamis, 08 Desember 2016
Mengetahui Penyebab Mata Juling Dan Cara Penanggulangannya
Mata juling adalah penyakit yang terjadi ketika kedua bola mata tidak dapat terfokus pada benda yang sama secara bersamaan, juga dikenal sebagai Strabismus. Ketika satu mata terfokus pada sebuah benda, mata yang satunya dapat mengarah ke dalam (mata menyilang), mengarah ke luar (wall eye), mengarah ke bawah (hipotropia), atau mengarah ke atas (hiperopia). Sebagian besar kasus mata juling sudah terjadi sejak lahir dan apabila penyakit ini tidak diobati saat kecil, kemungkinan besar penyakit ini akan terus bertahan sampai pasien dewasa.
Mata juling bisa terjadi karena faktor bawaan (congenital), sejak bayi lahir atau selama 6 bulan sampai usia 2,5 tahun pertama. Tidak semua orang yang menderita mata juling langsung dapat diketahui, ada jenis juling tersembunyi (phoria) yang baru akan terlihat ketika orang tersebut dalam keadaan lelah atau sakit. Ada juga juling yang memang sudah terlihat (tropia), walaupun orang tersebut dalam keadaan baik-baik saja, seperti dikutip dari Healthcare.
Untuk penderita tropia, ada empat macam penyimpangan mata yaitu, esotropia (mata menyimpang ke dalam), exotropia (mata menyimpang ke luar), hyperropia (mata menyimpang ke atas) dan hypotropia ( mata menyimpang ke bawah).
Selain karena faktor keturunan, mata juling juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti tumor atau gangguan sistem saraf. Apabila mata juling baru terjadi saat pasien telah dewasa, penyakit ini dapat menjadi pertanda akan adanya penyakit lain yang lebih serius, seperti stroke. Mata juling sering dikategorikan menjadi mata juling dengan “sudut yang besar” (mata yang sangat tidak sejajar dan sangat terlihat) atau “sudut yang kecil” (ketidaksejajaran mata hanya sedikit dan tidak terlalu terlihat).
Kasus mata juling dengan sudut yang besar biasanya tidak menyebabkan gejala seperti sakit kepala atau penegangan otot, karena otak tidak akan berusaha untuk memperbaiki penglihatan. Namun, gejala tersebut akan terjadi pada kasus mata juling sudut kecil karena pasien akan terus berusaha untuk memfokuskan penglihatannya.
Saat ini masih menjadi kontroversi mengenai mata malas (ambliopia) yang dianggap sebagai penyebab atau merupakan efek samping dari mata juling. Orang yang mengalami mata juling dan mata malas, dikarakteristikkan oleh hilangnya penglihatan sentral dari satu mata yang biasanya mengarah ke estropia. Namun biasanya mata juling disebabkan oleh tarikan yang tidak sama pada satu atau beberapa otot yang berfungsi mengerakkan mata (strabismus non-paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kelainan pada otak. Tapi ada juga yang terjadi akibat tidak berfungsinya satu atau beberapa otot penggerak mata (strabismus paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan saraf.
Apabila mata juling terjadi saat pasien telah dewasa, penyebab utamanya adalah stroke. Mata juling juga dapat disebabkan oleh trauma, penyakit mata tiroid, atau gangguan saraf. Mata juling yang disebabkan oleh trauma kemungkinan disebabkan oleh kerusakan otak, kerusakan saraf, atau kerusakan otot mata.
Penyebab dari mata juling antara lain:
• Faktor keturunan
• Komplikasi dari penyakit seperti rabun jauh, katarak, dan panas tinggi disertai kejang
• Gangguan otot dan saraf
• Trauma mata seperti pernah tertusuk benda tajam/tumpul
• Cedera yang dialami saat kelahiran
• Resiko dari kehamilan tidak sehat seperti merokok
• Infeksi virus dan bakteri misalnya: toksoplasma yang ditularkan lewat binatang peliharaan dan tumor otak.
Cara Penanggulangannya :
Perawatan atau pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita mata juling tergantung dari tipe mata juling tersebut. Biasanya dimulai dengan terapi pemulihan kesatuan titik pandang dan penggunaan kacamata/lensa kontak, lalu dilanjutkan dengan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki otot penggerak mata.
Anda pun bisa memantau perkembangan mata anak sejak ia berusia 6 bulan. Caranya, perhatikan bila si kecil melirik dan bola matanya tidak sampai ke ujung, maka bisa jadi ia mengalami mata juling. Hal ini disebabkan karena mata tidak bisa bergerak ke segala arah dengan leluasa.
Ada anggapan bahwa menggantung mainan di atas kepala bayi juga dapat mengakibatkan mata juling, hal ini tidak sepenuhnya benar, namun ada baiknya pula untuk menggantung mainan di atas perut bayi dimana ini akan membuatnya lebih nyaman melihat.
Kasus mata juling pada anak-anak dapat disembuhkan asal mendapat perawatan sejak dini (sebelum usia 12 tahun). Jika terjadi akibat komplikasi penyakit ganas, mata juling hampir tidak dapat disembuhkan. Jangan anggap remeh kelainan mata ini, karena nantinya dapat membutuhkan waktu pengobatan yang jauh lebih lama serta kerusakan mata permanen.
Label:
ambliopia,
esotropia,
exotropia,
faktor keturunan,
infeksi virus,
mata juling,
otot syaraf,
tropia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
BalasHapusdicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :) :* :*
www.dewapk.com
ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
BalasHapuspin bb#58ab14f5
Terpercaya, Berpengalaman, CS ramah dan online 24 jam.
BalasHapusGabung dengan kami (www,updatebetting,co) dan dapatkan cashback 3% setiap minggunya.
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia