Rabu, 26 Oktober 2016
Pentingnya Memberikan Imunisasi Untuk Balita (Bayi Lima Tahun)
Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan oleh pemerintah dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut imun atau resisten terhadap penyakit tersebut. Umumnya program imunisasi dianjurkan untuk diberikan kepada bayi sampai umur lima tahun atau lebih.
Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.
Metode pemberian vaksin dalam imunisasi dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang dengan cara disuntikkan, dimasukkan (ditetesi) ke dalam mulut, atau bahkan ada yang dengan cara di semprotkan ke dalam mulut/melalui hidung. Program imunisasi biasanya hanya diberikan sekali seumur hidup pada masa bayi hingga umur lima tahun atau lebih secara bertahap agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.
Bayi baru lahir memang sudah memiliki antibodi dari ibunya yang diterima saat masih di dalam kandungan, namun kekebalan ini hanya bertahan sampai beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit dan perlu mulai memproduksi antibodi sendiri. Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak akan siap untuk menghadapi serangan penyakit tertentu di masa depan, seperti cacar, campak, polio, tetanus, dan gondongan, sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.
Namun efek samping dari imunisasi itu sendiri juga ada, akan tetapi efek samping tersebut masih tergolong ringan, misalnya seorang anak/bayi bisa merasakan Nyeri atau bekas berwarna kemerahan di bagian tubuh yang di suntik.,selain itu juga bisa merasakan deman, mual, dan bahkan kepala sang anak/bayi bisa merasakan sedikit pusing.
Ada beberapa jenis-jenis vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam program imunisasi, di antaranya adalah :
1. Hepatitis B
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 - 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
2. Campak
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.
3. BCG (Bacille Calmette-Guérin)
Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi disingkat TBC), yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang.
Waktu pemberian: Sejak bayi lahir.
Catatan khusus: Bila mama ketinggalan dan umur si bayi sudah lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa diberikan, bila uji tuberkulin negatif.
4. Polio
Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
5. DTP (Diphteria, Tetanus, Pertussis)
Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan bakteri), tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama).
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan.
Catatan khusus: Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah.
Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya adalah memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya, sehingga, ketika suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman atau bakteri, tubuh bayi sudah memiliki antibodi untuk melawannya. Jika ada tanda-tanda yang berlebihan atau efek samping yang mendadak menjadi semakin parah seperti kejang atau reaksi alergi terhadp kulit seorang bayi/anak, maka segeralah kunjungi dokter anak atau dokter imunisasi terdekat.
Demikianlah informasi pengetahuan tentang pentingnya imunisasi untuk seorang anak atau balita. Untuk itu bagi seorang ibu yang belum membawa anaknya berimunisasi. segeralah mendaftarkan diri dan membawa anak anda ke Puskesmas terdekat di lingkungan sekitarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
Pecinta bola? Gak seru kalo cuma nonton saja
BalasHapusYuk mari.. daftar disini dan pasang jagoan mu www'dot'updatebetting'dot'co
Menangkan dan withdrawkan kemenangannya