Senin, 07 November 2016

Proses Terbentuknya Metamorfosis Kupu-Kupu




Bagaimana proses metamorfosis pada kupu-kupu? Seperti serangga lainnya, perkembangbiakan kupu-kupu mengikuti daur hidup/siklus tertentu, mulai dari bentuk awal, sampai dengan bentuk akhirnya menjadi kupu-kupu. Proses merubah bentuk tersebut terdiri dari beberapa tahapan. Dalam tiap tahapannya, kupu-kupu akan memperlihatkan bentuk yang berbeda. Itulah sebabnya, metamorfosis pada jenis serangga yang satu ini disebut dengan metamorfosis sempurna. Nah, pada kesempatan ini Saya akan menjelaskan lebih jauh bagaimana tahapan-tahapan metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu.

Kupu-kupu memang indah untuk dilihat, namun untuk menjadi sebuah kupu-kupu yang indah, hewan itu sebelumnya harus melewati proses metamorfosis. Metamorfosis sendiri adalah proses perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu. Proses metamorfosis ini bisa dibilang cukup lama dan panjang, namun untuk keseluruhan semua prosesnya sederhana. Terdapat 4 tahapan proses dalam metamorfosis kupu-kupu ini, antara lain dimulai dari telur, kemudian menjadi ulat, selanjutnya menjadi kepompong dan terakhir barulah menjadi kupu-kupu.

Supaya lebih jelas, Saya juga akan melengkapinya dengan gambar yang memperlihatkan seluruh tahapan proses metamorfosis tersebut.

1. Telur



Kupu-kupu betina sangat rewel dalam memilih tanaman yang akan dijadikan tempat menaruh telurnya. Namun kebawelan ini cukup beralasan, karena apapaun yang terjadi ulat harus tetap bisa bertahan hidup dengan cara memakan dedaunan yang ada di tanaman itu. Mungkin tiap jenis kupu-kupu mempunyai pilihan tanaman kesukaannya sendiri. Jadi pastinya mereka akan berbeda-beda dalam memilih tanamannya.

Tahapan pertama dalam proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu yaitu peletakan telur. Pada umumnya kupu-kupu suka meletakkan telurnya di bagian bawah daun. Kupu-kupu mempunyai ukuran telur yang sang kecil dan berwarna putih. Saat akan keluar, mereka akan membuat lubang kecil di telur tersebut.

2. Ulat ( Larva )



Larva adalah sebutan lain dari ulat. Pada saat keluar dari telut, ulat sangat berukuran kecil dengan berat hanya sekitar 0,5 mg. Sedangkan untuk panjang sekitar 0,25 cm. Sehari-hari ulat memakan daun dan bisa tumbuh dengan cepat. Hanya dalam kurun waktu 2 minggu ulat kecil sudah berubah menjadi ulat dewasa dan memiliki ukuran yang lumayan besar. Biasanya ukuran ulat dewasa memiliki panjang 5 cm dan mempunyai 8 pasang kaki.

Seiring pertumbuhannya, ukuran ulat aakan melebihi kulitnya sendiri, sehingga mau tak mau dia membuthkan kulit yang baru. Proses pergantian kulit ini disebut molting. Sepanjang tahapan menjadi ulat, biasanya ulat-ulat itu mengganti kulitnya sekitar 4 sampai 6 kali. Saat cukup dewasa, ulat akan pergi jauh dari tanaman yang selama ini ia tempati dan akan terus merangkak sampai menemukan tempat yang aman dan nyaman untuk berubah menjadi kepompong.

Jika telah menemukan tempat yang aman dan nyaman, ulat itu akan membuat alas di permukaannya seperti sutera dan bergantung terbalik. Pada sutra itu terlihat sepasang kaki terakhir mereka melekat kuat. Dalam satu hari penuh ulat akan bergantung dan membentuk huruf alfabet “J”. Kemudian pada proses ini ulat tersebut akan berganti kulit untuk yang terakhir kalinya.

3. Kepompong (Pupa)



Saat ulat memasuki fase ini, dia sudah melepas kapsul kepalanya yang memiliki 6 mata dan delapan pasang kakinya. Pada saat ini, kulit ulat sudah berganti untuk yang terakhir kali dan sudah berubah warna menjadi warna batu giok dan akhirnya tibalah menjadi kepompong.

Walaupun pada awalnya kepompong itu lunak, namun dalam satu jam keompong itu secara perlahan akan mengeras membentuk menyerupai cangkang pelindung. Ketika di dalam kepompong, ulat itu secara perlahan akan berubah menjadi kupu-kupu. Sedikit demi sedikit bagian tubuh ulat itu akan berubah membentuk bagian tubuh kupu-kupu. Untuk proses transformasi ini sendiri akan membutuhkan waktu sekitar 11 sampai 16 hari.

4. Kupu-kupu Dewasa



Setelah mengalami beberapa proses akhirnya kepompong pun berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Saat pertama kali keluar, sayap kupu-kupu itu kecil dan basah dan terlihat menempel pada cangkang kepompong. Menurut penelitian, cairan basah itu dikenal sebagai hemolymph yang dipompa ke dalam tubuh kupu-kupu. Cairan ini secara perlahan akan menyebar ke sayap dan seluruh tubuh kupu-kupu. Selain itu, fungsi cairan ini membantu untuk pembesaran sayap dan tubuh kupu-kupu.

Saat keluar dari kepompong sayap kupu-kupu akan basah dan tidak bisa digunakan untuk terbang. Akan tetapi, hanya dalam waktu satu jam saja sayap kupu-kupu itu akan mengering dan siap dipakai untuk terbang mengelili indahnya dunia dan hinggap daru bunga satu ke bunga yang lain, tak terkecuali tanaman bunga anggrek yang indah.

Sebagai tambahan informasi, kupu-kupu betina siap dan bisa kawin dalam kurun waktu 5 sampai 6 hari sesudah keluar dari kepompong. Kemudian, tahapaan serta proses metamorfosis kupu-kupu ini kembali ke tahapan pertama yaitu telut, terus berlanjut sampai keluar dari kepompong lagi. Siklus metamorfosis ini terus berputar dan takkan berhenti.

Demikianlah proses penjelasan Saya tentang proses Terbentuknya Metamorfosis Kupu-Kupu, Semoga penjelasan saya ini bisa menambah pengetahuan untuk Anda dan Seluruh pembaca blog ini, Terima Kasih..










2 komentar:


  1. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

    BalasHapus
  2. Pasang Taruhanmu Malam Ini Hanya Di www(dot)updatebetting(dot)co
    Untuk Info Cara Daftar Silahkan Hubungi CS Kami Di Bawah Ini
    BBM 7ACD8560, Line Updatebetting, Whatsapp +855 979 542 957

    BalasHapus