Cacar Air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara Aerogen yang artinya penyebaran virus melalui perantara udara.
Seperti pada umumnya penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit ini lebih banyak menyerang orang yang memiliki daya tahan yang lemah. Oleh karena itu penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini lebih banyak menyerang anak-anak, namun ada juga beberapa orang dewasa yang terjangkit penyakit yang satu ini.
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di bagian tangan, kaki, dan wajah.
Penyakit cacar air memiliki ciri yang sangat khas yaitu munculnya benjolan kecil mirip bisul kecil namun berisi air dengan dinding tipis atau biasanya diistilahakn dengan plentingan. Atau dalam bahasa kedokterannya biasa disebut vesikel atau vesikula.
Pertama munculnya penyakit cacar air ini berupa kemerahan pada kulit kemudian bermetamorfosis menjadi lentingan berisi cairan yang menyebar hampir keseluruh tubuh bahkan dibagian mata, hidung dan rongga mulut juta tak luput dari serangan dari penyakit cacar air.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Penyakit cacar air merupakan salah satu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh virus varicella zoster yang menyerang jaringan kulit dan selaput luar pada dinding bagian rongga mulut (mukosa). Penyakit ini ditularkan melalui aerogen atau jaringan pernafasan bagian atas.
Proses perjalanan virus Varicella zoster masuk ke tubuh penderita umumnya adalah melalui saluran dan rongga pernafasan bagian atas, setelah itu virus mulai bergerak dengan cara multifikasi atau memperbanyak diri, kemudian menyebar ke seluruh jaringan yang merupakan saluran dari darah dan getah bening.
Bila penderita tidak memiliki sistem imunintas (kekebalan tubuh) dan daya tahan tubuh yang kurang baik maka virus akan menyebar keseluruh tubuh terutama pada bagian kulit dan mukosa.
Masa inkubasi cacar air mulai dari proses masuknya virus Varicella zoster kedalam tubuh sampai timbulnya gejala dan ciri khas umumnya berkisaran antara 2-3 minggu, namun semua sangat tergantung pada kondisi tubuh penderita.
Tanda awal atau (prodromal) pada penderita cacar air pada anak-anak adalah timbulnya rasa sakit kepala, demam, lemah, lesu, dan nyeri sendi selama beberapa hari, setelah itu muncullah bercak- bercak pada kulit atau seperti bisul yang berisi air dengan dinding yang tipis (plentingan) yang umumnya muncul di bagian perut, dada, dan punggung, kemudian diikui dibagian anggota gerak tubuh dan wajah.
Sedangkan masa inkubasi untuk orang dewasa ternyata bisa lebih parah, dimana temperature suhu tubuh bisa naik sampai 35-40 derajat celcius, dimana pada waktu tertentu disertai dengan perasaan menggigil, badan terasa sakit semua seperti habis dipukuli, terasa nyeri diseluruh persendian tubuh, masa ini bisa berlangsung sekitar 1 minggu.
Setelah itu muncullah ruam, bercak atau plentingan pada beberapa bagian tubuh dalam jumlah yang sedikit, namun seiring dengan perjalanan waktu plentingan tersebut semain banyak dan biasanya hampir memenuhi seluruh tubuh, termasuk bagian mata, rongga mulut, hidung, dan telinga. Bisa juga terjadi komplikasi jika memang parah.
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air.
Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi.
Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Penyakit cacar air yang ditangani dengan cepat dan tepat dapat sembuh dalam waktu 2-3 minggu, namun untuk proses penghilangan bekas plentingan biasanya dibutuhkan waktu tambahan waktu 2 minggu lagi.
Varicella simplex ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Demikianlah informasi artikel ini saya buat untuk Anda sekalian agar dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk menjadi orang yang pintar bagi bangsa dan negara. Terima kasih..
Update Betting adalah agen judi online terpercaya dan berpengalaman di Indonesia
BalasHapusDepo/wd hanya 50rb saja.. mari daftar