Kram adalah nyeri akibat spasme otot (kejang/kaku otot) yang pada umumnya sering terjadi di daerah kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah, belakang lutut, dan juga jari kaki. Namun, tak jarang juga kram otot dialami pada daerah leher, ketika salah menggelengkan kepala (otot leher menjadi tertarik/menegang). Orang jawa sering menyebutnya dengan “tengeng-en”. Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi.
Pada umumnya penyebab kram menurut para ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Kram otot, baik yang terjadi pada area kaki atau area lainnya, merupakan kontraksi atau menegangnya otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan sering kali terjadi pada kaki. Kram kaki di malam hari sering kali mengenai otot betis. Kondisi ini sering terjadi ketika Anda baru saja tertidur atau baru terbangun.
Penyebab kaki kram tidak selalu diketahui, namun umumnya disebabkan ataupun terkait dengan cedera saat berolahraga, kehamilan, dehidrasi, kekurangan asupan mineral tertentu, ataupun pajanan suhu dingin.
Berikut ini adalah berbagai penyebab dan faktor risiko kaki kram:
- Kekurangan mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium dapat mengundang kaki kram.
- Tekanan terhadap saraf pada tulang belakang bisa membuat kaki terasa nyeri kram yang bisa memburuk bila semakin lama Anda berjalan. Berjalan dengan posisi sedikit membungkuk ke depan biasanya dapat meringankan nyeri.
- Suplai darah yang tidak memadai. Penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke kaki Anda dapat menimbulkan nyeri, misalnya kram di kaki saat Anda sedang berolahraga. Kram ini biasanya hilang secepatnya setelah Anda berhenti berolahraga.
- Dehidrasi sehingga tubuh kehilangan banyak cairan.
- Kehamilan. Kondisi kram sudah biasa terjadi pada ibu hamil, terutama saat bulan-bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan hal ini terjadi oleh karena kekurangan kalsium dan magnesium.
- Cedera atau menggunakan otot secara berlebihan. Terlalu lama duduk, berdiri lama di atas permukaan yang keras, atau meletakkan kaki pada posisi yang tidak nyaman selama tidur juga dapat membuat otot kaki menegang atau kram.
- Terpapar suhu dingin, khususnya air dingin. Biasanya terjadi setelah mandi dengan air dingin atau kehujanan.
- Efek samping dari obat-obatan seperti pil kontrasepsi, obat antipsikotik, diuretik, statin, dan steroid.
- Infeksi seperti tetanus juga bisa menyebabkan kejang otot dan kram.
- Penyakit hati juga bisa mengundang kram pada kaki. Ketika organ hati tidak bisa bekerja dengan baik, racun di dalam darah akan meningkat dan bisa membuat otot kram.
- Kondisi medis lainnya seperti penyakit ginjal, penyakit tiroid, multiple sclerosis, atau masalah aliran darah (penyakit arteri periferal).
Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.
Nah berikut ini cara menangani saat mengalami kram pada kaki dan betis.
- Hentikan aktivitas dan lemaskan otot dengan peregangan ringan. Gerakkan kaki dengan berjalan perlahan-lahan. Hal ini bertujuan mengirimkan sinyal di dalam tubuh bahwa otot Anda butuh berkontraksi kemudian relaksasi.
- Pijat pada bagian otot yang menegang.
- Kompres dengan air panas atau mandi dengan air panas. Namun, cara ini tidak dianjurkan bagi mereka yang mengidap diabetes, cedera saraf tulang belakang, atau kondisi lainnya yang tidak memungkinkan Anda merasakan suhu panas.
- Minum air putih atau minuman yang mengandung elektrolit secukupnya untuk menghidrasi tubuh. Cara ini mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Namun, hal ini bisa mencegah terjadi kram berikutnya.
- Ganjal ujung kaki dengan bantal saat tidur untuk mencegah kram.
- Konsumsi makanan kaya magnesium seperti kacang-kacangan dan biji-bijian bila Anda sering mengalami kram kaki yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lainnya. Namun, untuk ibu hamil dianjurkan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila ingin mengonsumsi suplemen magnesium.
- Gunakan obat-obatan pereda sakit, seperti ibuprofen atau gel penghilang nyeri sesuai petunjuk penggunaan.
Untuk mencegah kram datang lagi, cobalah untuk rutin melakukan pijatan pada bagian tubuh yang sering kram, melakukan pemanasan sebelum berolahraga, cukupi kebutuhan air putih, dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan lainnya. Selain itu, pakailah alas kaki yang layak dan nyaman untuk otot kaki.
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
BalasHapuspin bb#58ab14f5
Untuk mempermudah kamu bermain guys ajoqq menghadirkan 8 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di ajoqq,,, Pin BB: 58cd292c