Tentunya Anda sering kali mendengar kata Pelangi dan bahkan Anda sudah pasti pernah melihat fenomena Pelangi yang terjadi di langit ketika turun hujan. Tapi tahukah Anda bagaimana proses terjadinya Pelangi? Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana proses terjadinya Pelangi.
Pelangi adalah fenomena alam yang berupa optik dan meteorologi yang memiliki warna-warni indah yang sejajar yang ada dilangit. Pelangi terbentuk melewati proses pembelokkan cahaya atau yang di sebut dengan pembiasan, proses pembiasan pada pelangi akan tertata secara struktur dan akan menghasilkan warna-warni indah pada pelangi.
Bagaimana proses terjadinya Pelangi ? Berikut adalah penjelasannya :
Pelangi akan terjadi apabila cahaya mengalami pembiasan ketika cahaya matahari terkena air hujan. Pelangi hanya dapat dilihat pada saat hujan dan disertai cahaya matahari bahkan posisi pengamat juga menentukan yaitu diantara hujan dan sinar matahari lalu sinar matahari ada dibelakang pengamat sehingga akan terjadi garis lurus antara matahari, pengamat, dan busur pelangi dan akan terbentuk lah menjadi pelangi dari hasil proses pembiasan tadi.
Proses terjadinya pelangi dapat kita telusuri melalui dua pendekatan ilmiah. Pertama yaitu tentang optik (cahaya) dan kedua adalah gelombang. Dua pendekatan ini tidak boleh terlepas dalam membahas proses terjadinya pelangi.
Adapun jika kita kerucutkan maka konsep fisika yang berhubungan dengan proses terjadinya pelangi adalah refraksi (pembiasan), refleksi (pemantulan), dispersi (penghamburan) dan spektrum gelombang elektromagnetik.
Secara fisika, pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat oleh kasat mata. Berbeda halnya listrik yang tidak dapat dilihat oleh mata bentuk gelombang elektromagnetiknya.
Sehingga bisa juga dikatakan pelangi merupakan suatu gejala optik dan meteorologi (cuaca) yang terjadi secara alamiah (tanpa rekayasa) dalam atmosfir bumi yang mana melibatkan cahaya matahari sebagai sumber cahaya, pengamat (manusia) dan tetesan air hujan (medium).
Ketika cahaya matahari muncul disaat hujan telah berhenti, maka cahaya tersebut akan menembus tetesan air hujan (refraksi) yang di udara.
Tetesan air hujan dan udara memiliki indeks bias yang berbeda sehingga cahaya matahari akan merambat melalui udara menuju tetesan air hujan yang akan mengalami pembiasan cahaya (penjelasan dapat dilihat dibawah ini).
Penjelasan dari proses terjadinya pelangi :
1. Pembiasan Sinar Matahari. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari (cahaya) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer.
2. Sinar matahari melewati tetasan air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya.
3. Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
4. Terbentuklah warna pelangi. Warna yang akan pertama di belokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru, dan nila maka kita akan melihat warna pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.
Selain itu, timbul pertanyaan dalam benak kita mengapa muncul beraneka ragam warna pada Pelangi?
Prosesnya berawal dari cahaya matahari karena cahaya matahari memiliki beberapa warna yang memiliki peran penting dalam pembentukan pelangi. Cahaya matahari tersebut dinamakan polikromatik yang ketika melewati tetesan air hujan akan terurai menjadi sinar monokromatik (warna-warni) dan setiap warna memiliki spektrum dan panjang gelombang yang berbeda.
Pelangi secara utuh hanya dapat dilihat jika sedang berada diatas udara atau berada di pesawat. Seorang ilmuwan bernama Sir Isac Newton menyelediki cahaya putih yang ada pada pelangi. Dan ia menyimpulkan bahwa cahaya putih itu dapat menghasilkan spektrum warna pelangi.
Warna pelangi umumnya bisa terlihat oleh manusia ada 7 warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang akan muncul pada langit yang disebut dengan cahaya tampak.
Cahaya matahari yang telah terurai akan mengalami pemantulan saat mengenai dinding tetesan air hujan dan sebagiannya akan menembus ke luar tetesan air hujan.
Dari sinilah yang nantinya sinar monokromatik akan mengalami pembiasan cahaya saat keluar dari tetesan air hujan dan arah pembiasaanya akan berbeda-beda.
Pembiasan ini terjadi karena cahaya mengalami perubahan indeks bias dari udara ke air. Proses pembiasan inilah yang disebut refraksi cahaya.
Aneka warna yang dibiaskan memiliki panjang gelombang yang berbeda. Rentang panjang gelombangnya dimulai dari 400 nm – 700 nm. Panjang gelombang yang dapat dijangkau oleh penglihatan manusia yaitu warna ungu dan merah.
Gradasi warna ungu dan merah memiliki rentang panjang gelombang tertinggi dan terendah. Yang kemudian kita asumsikan panjang gelombang yang tertinggi menuju rendah antara lain ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Susunan ini yang kemudian kita sebut dengan pelangi.
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
Yuk join sekarang dan pasang taruhan mu hanya di www*updatebetting*co
BalasHapus